Lagi, lagi, dan lagi..
Kapan semua ini berakhir dengan kesepakatan yang benar-benar adil, dan tidak memberatkan siapapun.
Kenapa bukan hanya aku wanita dalam hidup ku? Atau mengapa hanya kamu laki-laki dalam hidupku.
Aku sangat lelah dengan segala sikapmu itu.
Kau katakan kau tertekan, aku lebih tertekan.
Setiap dosa yang tercipta, mengapa hanya aku sendiri yang harus menanggung. Rasa malu itu, mengapa hanya aku yang merasakan.
Sedangkan kau bebas berkeliaran dengan wanita manapun yang kau mau.
Kau bilang dia memberimu kenyamanan???
Hah??? Itu bukankah alasan yang sangat tidak adil untukku.
Jika kau nyaman bersamanya, mengapa kau tidur denganku?
Shit!!!!! You are a bastard, jerk, n liar.
Sangat ingin aku membencimu, atau mungkin aku memang sudah membencimu.
Kamu itu, kenapa ucapanmu tidak pernah sama?
Kamu bilang dia salah paham, tapi kenyataannya kamu panggil dia "Sayang".
Siapa yang salah paham sesungguhnya? Aku, kamu, atau dia?
Kamu bilang aku mencampuri urusanmu, lihatlah berapa jauh kau mencampuri urusanku..
Kalau ku jabarkan semuanya, justru aku yang tambah merasa tersiksa.
Jauh aku membenamkan diri dalam keputus-asaan akan sikapmu. Membuatku menjadi wanita yang sangat tolol, dan naif akan arti dari cinta dan kasih sayang.
Jauh aku berfikir dan merenung. Justru rasa jijik yang aku rasakan. Rasa benci dan cinta dalam hatiku bertempur hebat.
Mengapa harus dirimu yang jadi tokoh antagonis dalam hidupku.
Mengapa orang yang selama ini memberikan kasih sayang untukku, justru orang yang memberikan rasa pahit yang luar biasa dalam hidupku.
Mengapa orang yang pandai menasehati orang lain termasuk diriku adalah kamu, orang yang justru sama sekali sikap dan kata-katamu bertolak belakang.
Mengapa harus kamu yang menjadi orang yang begitu plin-plan, dan tidak bertanggung jawab.
Sungguh, akal sehatku, dan alam sadarku tidak mammpu untuk menjawab semua itu.
Kamu itu sebenarnya apa dan siapa??
Garis finish dari semua kata dan sikapmu terhadapku itu dimana? Mengapa kita tak pernah sampai?
Kita berakhir disini, mungkin memang lebih baik. Tapi mengapa kau masih membawa aku terus untuk berlari ke garis finish itu?
Dan menagap kau tidak bantu aku sampai kegaris finish itu? Mengapa hanya aku sendiri yang berlari, jika memang kita berdua ingin sampai kegaris finish itu?
Hai kamu...
Saat ini yang aku tunggu hanyalah kepergianmu dari kota ini. Mungkin itu memang yang terbaik bagi kita.
Kita ini sangat melelahkan. Kata "sayang" itu, bulshit.
You love someone or someone loves you, is something. But, when you love the person who loves you back, it's everything.
Selama ini yang kujalani ternyata hanya "something", atau bahkan "nothing" tapi aku tertipu, dan menganggap bahwa semua itu adalah"everything".
If you wanna be with someone, listen to your heart and not the voices from all the people around you... Aku putuskan menjalani semua itu bersamamu, tapi ternyata aku salah karna tidak pernah mendengarkan kat mereka, dan hanya mendengarkanmu saja.
Sekali lagi, kali ini ku ajak jiwa dan raga ku bangun.
Memulai segalanya dari titik minus.
Sometimes God doesn't change your current situation, because He is trying to change your heart..
Yaa, mungkin itu maksud tujuan Tuhan terhadapku.. Aku, karna mungkin sudah sangat lelah, jadi hanya bisa pasrah.
Even if, I don't need to believe someone who broke my heart.
Tapi entah mengapa dalam lelahku, dalam perihku, dalan segala sakitku, tetap terselip rasa cinta dan sayang untukmu. Tetap terselip kerinduan akan dirimu..
Dan terselip harapan, sometimes its better to let go of some people from your life, to help them understand your value and importance in the future..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar