Selasa, Juni 14, 2011

Being The First Can Not Compare With The One n Only

Mulai.. Mulai.. Saat titik nol pun sudah tak lagi ku miliki, mungkin lebih baik aku menarikan imajinasiku dalam tulisan.

13 Juni 2011.. Angka sial untukku.. Satu lagi hal tersulit dalam hidup ini harus aku lewati..
Mungkin Tuhan sangat bosan dengan berbagai keluhan-keluhan yang aku ucapkan. Tapi sungguh, aku lelah, dan sangat lelah. Aku ingin semua ini berakhir. Jika Tuhan memang lelah dengan keluhanku, mengapa Tuhan ga menghentikan aja cobaannya yang buat aku ngeluh ya?
Yang jelas, Tuhan ga pernah bosen bermain denganku.. Meskipun aku sudah menyerah, Tuhan masih saja mengajak aku bermain.

Sampai saat ini, rasanya aku benar-benar ingin menghilang dari semua yang ada di sekitar ku. Mendramatisir atau tidak, memang ini kenyataannya..

Saat orang yang aku sayangi lebih memilih orang lain yang baru dia kenal dari pada aku, rasanya....dunia benar-benar terbalik di mataku. Bagaimana bisa dia lebih memilih orang yang baru dikenalnya dari pada orang yang bertahun-tahun dia kenal. Bukan hanya rasanya, tapi memang semua perjuanganku sangat sia-sia. Lalu untuk apa lagi aku ada.

Semua selalu pergi meninggalkan aku tanpa kompromi sedikitpun. Setiap aku bertanya apa salahku, orang-orang yang telah pergi itu selalu memberikan jawaban yang sangat tidak masuk akal. Tanpa mereka sadar, bahwa aku ini bukan anak kecil yang tidak bisa berargumentasi.

Kali ini, tulisanku ini mungkin akan menjadi tulisan yang sangat amburadul. Entah itu judulnya, isinya, dan alurnya. Semua berantakan. Karna aku hanya ingin menulis.

Aku sakit, aku kecewa, aku terluka, aku merasa terhina. Tapi aku tetap membutuhkan orang itu. Orang yang aku rasa telah membuat aku kecewa.

Kenapa dia ga adil ya? Segala yang aku lakukan, tidak ada artinya sama sekali baginya.

Perbedaan.. Kenapa perbedaan selalu dijadikan alasan? Padahal, dari segi apapun, dilihat darimanapun, semua orang di dunia ini pasti berbeda. Orangnya aja udah beda, pemikiran pastinya berbeda.
Ga ada yang sama. Kalaupun sama, itu hanya tampaknya saja. Karna sebenarnya yang ada itu adlah pengertian, dan toleransi. Saling mengerti bahwa mereka berbeda, dan toleransi terhadap perbedaan itu sendiri.

Haaahhhh>?>>>>$#%@&^*@#$
Mumet...

Kenapa orang yang aku sayang justru memilih orang lain? Anehnya, kenapa dia juga masih ingin aku berada di sisinya?? Bukankah itu egois??

Apa dia tau aku sangat terluka? Mungkin dia tahu, tapi ga mau tahu..

Aku ini kerjaannya cuma buang-buang waktu. Menangis, menangis, dan menangis. Tapi demi Tuhan, memang hanya itu yang bisa aku lakukan. Bersujud, berubah sikap, apaun sudah kulakukan. Tapi hatinya tetap tidak bergeming terhadapku.

Aigooo!!!!!!!!!!!!!!!!!

Sangat ingin aku berteriak di hadapannya. "Apa salahku?!!!"

Entahlah... Ini semua terlalu berat.. Maaf karna tulisan ini benar-benar tidak masuk akal apalagi menyampaikan suatu pelajaran.

Yang jelas, Jadi yang pertama itu tidak bisa dibandingkan dengan menjadi satu-satunya dan hanya. Kalau kamu jadi yang pertama, maka masih ada yang kedua, bahkan ke tiga. Tapi jika kamu menjadi satu-satunya, maka tidak akan ada siapapun lagi... Makanya jangan gampang percaya kalo kamu dibilang nomor satu. Karna itu belum tentu berarti.


Dan sampai detik ini, aku masih merasa duniaku hancur. Tanpa aku tahu harus kumulai dari mana lagi aku membangun duniaku. Bahkan memulai dari diriku sendiri, aku sudah tidak mampu.
Meskipun aku tahu sampai detik ini Tuhan masih sangat menyayangiku, tapi entah mengapa aku masih tak mampu untuk melangkah..

Tuhan.. Ampuni aku...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar